LAPORAN PRAKTIKUM
BIOLOGI I
I. Judul : Mengenal sel tumbuhan dan sel hewan
II. Tujuan : Untuk melihat dan mengetahui perbedaan sel tumbuhan dan
sel hewan
III. Landasan Teori :
Sel adalah bagian struktural dan fungsional dari setiap organisme. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena itulah, sel dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi. Beberapa organisme, misalnya bakteri, merupakan uniseluler, yaitu terdiri dari hanya satu sel saja. Beragam organisme lainnya, misalnya manusia, adalah multiseluler (manusia diperkirakan memiliki 100.000 miliar sel dalam tubuhnya). Teori tentang sel yang pertama kali dikemukakan pada abad ke-19 menyatakan bahwa semua organisme tersusun atas satu atau lebih sel. Setiap sel berasal dari sebuah sel lainnya. Seluruh fungsi vital bagi organisme terjadi di dalam sel dan sel-sel tersebut mengandung informasi genetik yang dibutuhkan untuk mengatur fungsi sel dan memindahkan informasi kepada sel-sel generasi berikutnya.
Terdapat perbedaan antara sel hewan dan sel tumbuhan yaitu sel tumbuhan lebih besar daripada sel hewan. Sel tumbuhan memiliki bentuk yang tetap, sedangkan sel hewan memiliki bentuk yang lentur. Ini disebabkan karena sel tumbuhan memiliki dinding sel yeng tersusun dari selulosa sehingga memberikan bentuk yang tetap dan sifatnya keras dan kaku.
Umumnya kedua macam sel ini, yaitu sel tumbuhan dan sel hewan berukuran 30-50 mikron. Biasanya yang dapat dilihat dengan jelas adalah dinding sel,
sitoplasma, inti / nukleus dan sering juga terlihat vakuola, dan butir-butir anak inti / nukleolus.
Untuk membuat sediaan renik harus dilakukan cara pengirisan yang benar. Pada prinsipnya ada tiga macam berdasarkan pemotongan, yaitu:
a. Irisan melintang (cross section) yaitu irisan dengan arah tegak lurus sumbu horizontal dengan objek.
b. Irisan membujur (longitudinal section) adalah irisan sejajar dengan sumbu horizontal suatu objek.
c. Irisan tengah (median section) adalah irisan sejajar dengan atau tegak lurus pada bagian tengah suatu objek.
Meskipun antara sel tumbuhan dan sel hewan terdapat perbedaan, namun juga terdapat persamaan dasar tertentu mengenai sifat, bentuk, fungsi dari bagian-bagian selnya.
Pada makhluk hidup bersel banyak, berbagai fungsi kehidupan dilakukann oleh kelompok-kelompok sel yang berbeda, walaupun masih ada fungsi-fungsi kehidupan yang dilakukan oleh semua sel, misalnya respirasi. Karena itu agar fungsi-fungsi kehidupan berjalan baik, maka masing-masing kelompok sel akan saling bekerja sama.
Secara umum, bagian sel terdiri atas:
1. Membran sel
Salah satu ciri sel yang umum adalah membran (selaput) pembatas di sebelah luarnya. Membran sel ini sedemikian tipis (rata-rata tebalnya 10 πm) sehingga hanya dapat dilihat dengan perbesaran yang kuat. Pada makhluk hidup bersel banyak, membran sel merupakan batas antara sel yang satu dengan sel yang lainnya.
Membran sel berfungsi sebagai pembatas yang selektif, yang mengatur keluar masuknya substansi, mengatur reseptor-reseptor untuk hormon, mengenal molekul-molekul di lingkungan sel dan berinteraksi spesifik dan sel-sel lain. Pada sel tumbuhan di sebelah luar membran inti masih terdapat lagi lapisan pelindung yang disebut dinding sel dan merupakan bagian yang mati dari sel.
Membran juga dijumpai di bagian dalam dari hampir seluruh jenis sel, yaitu yang disebut dengan sitoplasmik. Dengan mikroskop elektron, membran sitoplasmik tampak sama dengan membran sel. Walaupun demikian, terdapat perbedaan dalam komposisinya yang menunjukkan adanya fungsi khusus dari membran sitoplasmik ini. Salah satu fungsinya adalah sebagai pembungkus organel-organel khusus, misalnya sebagai membran inti (nukleus).
2. Sitoplasma
Sitoplasma merupakan substansi semi cair (sitosol), yang di dalamnya terdapat bahan-bahan terlarut dan organel-organel dari sel. Bahan-bahan terlarut di dalam sitoplasma adalah berbagai enzim, garam, karbohidrat, lipid, dan protein. Organel-organel yang terdapat dalam sitoplasma adalah mitokondria, retikulum endoplasma, aparat golgi, lisosom, plastida, sentrosom, ribosom, vakuola, dan inti sel.
Sitoplasma juga mengandung serabut-serabut dari benang protein (mikrofilamen) dan benang protein yang kasar, berbentuk tubuker (mikrotubul) yang berfungsi sebagai kerangka untuk memperkuat sitoplasma, yang disebut sitoskeleton. Adanya serabut-serabut ini sangat penting bagi sel-sel hewan karena tidak memiliki dinding sel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar